Masih Ada 13 Gerhana Matahari di Indonesia
Abad Ini
TEMPO.CO , Jakarta - Indonesia mengalami gerhana matahari total pada Rabu, 9 Maret 2016. Ini adalah gerhana matahari total pertama yang melintasi Indonesia pada abad ke-21. Lintasannya terentang dari pesisir timur hingga barat Indonesia. Kegelapan berdurasi 1-3 menit akan meliputi 11 kota yang berada tepat di lintasan utama gerhana matahari total.
Hingga pengujung abad ini, Indonesia bakal mengalami lagi 13 gerhana matahari, termasuk empat gerhana matahari total. Indonesia juga akan dilewati dua dari tujuh gerhana hibrid fenomena langka yang merupakan gabungan gerhana matahari cincin dan total. Gerhana terakhir yang akan melintasi Indonesia pada abad ini adalah gerhana cincin pada 2096.
Tanggal Tipe Gerhana
9 Maret 2016 Total
26 Desember 2019 Cincin
20 April 2023 Hibrid
21 Mei 2031 Cincin
20 April 2042 Total
14 Oktober 2042 Cincin
25 November 2049 Hibrid
20 Maret 2053 Cincin
12 September 2053 Total
5 November 2059 Cincin
28 Februari 2063 Cincin
24 Agustus 2082 Total
22 Mei 2096 Total
15 November 2096 Cincin
sumber : http://u.msn.com/id-id/berita/nasional/masih-ada-13-gerhana-matahari-di-indonesia-abad-ini/ar-AAgxXeA?li=AAfupQr
26 Desember 2019 Yang akan datang
3 Provinsi di Indonesia Akan Dilintasi Gerhana Matahari Cincin pada 2019
Kamis, 10 Maret 2016
GORONTALO, KOMPAS.com — Gerhana Matahari cincin (GMC) di Indonesia akan melintasi 3 provinsi, yaitu Aceh, Riau, dan Kepulauan Riau, pada 26 Desember 2019.
Gerhana Matahari cincin berbeda dengan Gerhana Matahari total. Pada GMC, posisi bulan lebih mendekat matahari sehingga diameter bulan tampak lebih kecil dibandingkan saat terjadi Gerhana Matahari total.
“Pada GMC, matahari tidak sepenuhnya ditutup bulan, bulan terlihat lebih kecil dibandingkan dengan bola matahari sehingga saat gerhana dilihat akan membentuk lingkaran cincin api,” kata Hasan Arif, staf Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Gorontalo, Kamis (10/3/2016).
Gerhana Matahari cincin ini akan menyerupai sebuah cincin api yang membara di angkasa. Suasana alam tidak segelap Gerhana Matahari total.
Bentuk cincin membara di angkasa ini akan menjadi fenomena alam yang unik. Diperkirakan, ketiga provinsi yang diilintasi GMC ini akan lebih banyak didatangi para wisatawan maupun ilmuwan.
Sementara itu, Gerhana Matahari total (GMT) kembali akan melintasi Indonesia pada 20 April 2023.
sumber : http://regional.kompas.com/read/2016/03/10/08235141/3.Provinsi.di.Indonesia.Akan.Dilintasi.Gerhana.Matahari.Cincin.pada.2019Gerhana Matahari cincin berbeda dengan Gerhana Matahari total. Pada GMC, posisi bulan lebih mendekat matahari sehingga diameter bulan tampak lebih kecil dibandingkan saat terjadi Gerhana Matahari total.
“Pada GMC, matahari tidak sepenuhnya ditutup bulan, bulan terlihat lebih kecil dibandingkan dengan bola matahari sehingga saat gerhana dilihat akan membentuk lingkaran cincin api,” kata Hasan Arif, staf Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Gorontalo, Kamis (10/3/2016).
Gerhana Matahari cincin ini akan menyerupai sebuah cincin api yang membara di angkasa. Suasana alam tidak segelap Gerhana Matahari total.
Bentuk cincin membara di angkasa ini akan menjadi fenomena alam yang unik. Diperkirakan, ketiga provinsi yang diilintasi GMC ini akan lebih banyak didatangi para wisatawan maupun ilmuwan.
Sementara itu, Gerhana Matahari total (GMT) kembali akan melintasi Indonesia pada 20 April 2023.
Setelah 9 Maret 2016, Kapan Gerhana Matahari Lintasi Indonesia Lagi?
Gerhana Matahari di Australia pada 14 November 2012. Kredit: Brian Cassey |
Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016
Total ada 12 provinsi di Indonesia yang bakal dilintasi jalur gerhana Matahari total 9 Maret 2016, provinsi-provinsi tersebut adalah Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, dan Bangka Belitung. Selain itu, semua provinsi di Kalimantan (kecuali Kalimantan Utara), Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara juga dilintasi. Namun, tidak semua daerah di provinsi itu dilintasi jalur totalitas gerhana.Untuk daerah-daerah yang dilintasi dari 12 provinsi di atas adalah, Palembang (dengan durasi gerhana 1 menit 52 detik), Belitung (2 menit 10 detik), Balikpapan (1 menit 9 detik), Luwuk (2 menit 50 detik), Sampit (2 menit 8 detik), Palu (2 menit 4 detik), Ternate (2 menit 39 detik), Bangka (2 menit 8 detik), Palangkaraya (2 menit 29 detik), Poso (2 menit 40 detik), serta Halmahera (1 menit 36 detik).
Sementara itu, daerah lain yang tidak mendapat Gerhana Matahari Total, tetap bisa menyaksikan Gerhana Matahari Sebagian. Gerhana sebagian ini terlihat di Padang (95,43 persen), Bandung (88,76 persen), Denpasar (76,53 persen), Kupang (65,49 persen), Surabaya (83,08 persen), Banjarmasin (98 persen), Manado (96,66 persen), Jakarta (88,76 persen), Pontianak (92,96 persen), Makassar (88,54 persen), serta Ambon (86,90 persen), termasuk daerah sekitarnya yang berdekatan.
Secara universal, "gigitan" pertama piringan Matahari oleh Bulan pada 9 Maret 2016 ini terjadi mulai pukul 06:19 WIB, lalu awal gerhana total terjadi pukul 07:15 WIB, puncak gerhana total (dan sebagian) terjadi pukul 08:59 WIB, gerhana total berakhir pukul 10:38 WIB dan akhirnya piringan Bulan "lepas" dari piringan Matahari pukul 11:34 WIB.
sumber : http://www.infoastronomy.org/2016/02/setelah-9-maret-2016-kapan-gerhana-matahari-lintasi-indonesia-lagi.html
Kapan Gerhana Selanjutnya?
Setelah gerhana Matahari total 9 Maret 2016 berlalu, Indonesia tidak
perlu menunggu waktu lama untuk kembali melihat gerhana Matahari. Pada 1
September 2016, gerhana Matahari sebagian akan terlihat di Indonesia.
Sebenarnya ini adalah peristiwa gerhana Matahari cincin, namun Indonesia
hanya kebagian gerhana Matahari sebagian.
Gerhana Matahari cincin pada 1 September 2016 juga tidak terlalu
"superior" seperti gerhana Matahari total 9 Maret 2016, sebab jalur
lintasan yang mendapat jatah gerhana Matahari cincin hanya melintasi
Gabon, Madagaskar dan beberapa negara di Afrika Selatan.
Jalur lintasan Gerhana Matahari Cincin 1 September 2016 ditandai dengan warna biru tua. Kredit: Time and Date |
Peristiwa gerhana Matahari cincin 1 September 2016 bisa dibilang hanya
"menyerempet" wilayah Indonesia. Kita hanya bisa melihat sebagian kecil
gerhana, itupun saat senja ketika Matahari siap terbenam, dan hanya
terlihat di Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa
Tengah dan Yogyakarta.
Gerhana Matahari Cincin 2019
Indonesia harus menunggu hingga tahun 2019 untuk kembali melihat
peristiwa gerhana Matahari. Kali ini, gerhana Matahari cincin! Gerhana
2019 ini juga terasa spesial karena tepat 15 tahun peristiwa tsunami
yang meluluh lantakan Indonesai, beberapa negara di Asia Tenggara dan
hingga India.
Gerhana Matahari cincin ini akan terjadi pada tanggal 26 Desember 2019.
Wilayah-wilayah Indonesia yang bisa mengamatinya adalah Pulau Nias,
Padang Sidempuan, Pekanbaru, Tebingtinggi, Bangkalis, Batam, Tanjung
Pinang, Singkawang, dan beberapa wilayah di Kalimantan Utara. Wialayah
lain yang tidak disebutkan, akan melihat gerhana Matahari sebagian saja.
Jalur lintasan Gerhana Matahari Cincin 26 Desember 2019 ditandai dengan warna biru tua. Kredit: Time and Date |
Gerhana Matahari Cincin 26 Desember 2019 ini akan terjadi pada pagi
hingga siang hari. Dimulai pada "gigitan" pertama Bulan terhadap
Matahari pukul 09:29 WIB, lalu puncak gerhana cincin pukul 12:12 WIB,
dan gerhana berakhir pukul 15:05 WIB.
Kapan Gerhana Total Selanjutnya?
Kedua gerhana setelah 9 Maret 2016 di atas bukan merupakan gerhana
Matahari total. Pertanyaannya, kapan gerhana total selanjutnya?
Jawabannya adalah pada 20 April 2023! Dan sayangnya, tetap tidak
melintasi pulau terpadat penduduk di Indonesia; Jawa. Pulau Jawa hanya
mendapat gerhana sebagian.
Gerhana Matahari 20 April 2023 juga tidak disebut total, melainkan
gerhana hibrida. Apa itu gerhana hibrida? Gerhana Matahari hibrid atau
hibrida didefinisikan sebagai gerhana Matahari cincin dan total yang
terjadi pada satu waktu fenomena gerhana secara berurutan. Fenomena ini
lain dari biasanya, di mana dalam satu fenomena gerhana, hanya ada satu
macam Gerhana Matahari.
Bagaimana sesungguhnya gerhana Matahari hibrida bisa terjadi? Pada prinsipnya, gerhana Matahari hibrida bisa terjadi karena jarak antara Bulan dan Bumi yang bervariasi pada setiap titik wilayah Bumi. Sebab, perbedaan jarak adalah karena bentuk Bumi yang bulat serta orbit Bulan yang berbentuk elips, bukan lingkaran sempurna. Gerhana Matahari hibrida biasanya dimulai dengan fenomena gerhana Matahari cincin, diikuti dengan gerhana total dan kembali gerhana cincin.
Jalur lintasan Gerhana Matahari Hibrida 20 April 2023 ditandai dengan warna biru tua. Kredit: Time and Date |
Wilayah Indonesia yang bisa menyaksikan gerhana Matahari hibrida 20
April 2023 antara lain Nusa Tenggara Timur, Papua Barat dan Biak.
Wilayah-wilayah lain selain tiga tadi hanya mendapat jatah gerhana
Matahari sebagian yang tidak kalah menarik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar