Rabu, 09 Maret 2016

Sepenggal Cerita tentang Para Pemburu Gerhana

AN Uyung Pramudiarja - detikNews
Sepenggal Cerita tentang Para Pemburu Gerhana Foto: Uyung/detikcom
Maba - Gerhana matahari total di Indonesia tak hanya menarik minat wisatawan. Fenomena langka ini juga diincar sekelompok orang yang menyebut dirinya 'eclipse chaser' atau pemburu gerhana.

Salah satunya adalah Petr Horalek, seorang fotografer asal Ceko yang mendedikasikan hidupnya untuk berburu fenomena langka di angkasa. Beberapa kali karyanya muncul sebagai foto terbaik di situs milik badan antariksa Amerika Serikat, NASA.

Petr Horalek (Foto: Uyung/detikcom)

Untuk gerhana kali ini, jauh-jauh ia datang ke Maba, Halmahera Timur. Ia tidak menginap di hotel layaknya turis lainnya. Sejak dua hari sebelum gerhana, ia rela berpanas-panas mendirikan tenda di pelataran lantai 2 Kantor Bupati Maba, bersama rekannya sesama astrofotografer dari Ceko, Jans Sledecek, dan seorang mahasiswa astronomi dari University of Hawaii, Benjamin Boe.

"Kami cuma ingin memastikan alat-alat kami terpasang dengan baik, di tempat-tempat yang sudah kami perhitungkan dengan cermat," kata Petr sambil menunjukkan titik-titik yang ditandainya dengan kapur, saat ditemui menjelang gerhana baru-baru ini di Kantor Bupati Maba.

Bagi Petr, gerhana di Maba adalah gerhana matahari totalnya yang ketujuh. Sedangkan bagi Jans yang lebih senior, ini menjadi yang kesepuluh. Kalaupun akhirnya gerhana di Maba terganggu oleh awan, bukan berarti tim ini pulang dengan tangan hampa. Dengan pengalaman dan dukungan peralatan canggih, mereka tetap bisa mendapatkan gambar-gambar walau memang tidak maksimal.

"Saya sudah pernah mengalami sebelumnya waktu di Jerman. Wah itu kacau. Total cloud for total eclipse," kata Jans, mengomentari cuaca Maba yang diselimuti awan.

Foto: Uyung/detikcom


Sementara itu, Benjamin yang baru pertama kali mengamati gerhana menyebut cuaca cerah atau mendung tidak menjadi masalah. Baginya, pengalaman berkunjung ke Maba itu sendiri bagaimanapun sudah sangat berkesan. Gerhana matahari total masih bisa dilihatnya lagi tahun depan di Amerika Serikat.

"Ya kalaupun mendung ya nggak masalah, saya sih tetap menikmati," kata Benjamin yang tampak cuek sekalipun keringat bercucuran di balik kemeja batik yang dikenakannya.

Benjamin Boe (Foto: Uyung/detikcom)

Tim Petr bukan satu-satunya pemburu gerhana yang mengunjungi Halmahera Timur. Di Pulau Plun yang berjarak 1 jam perjalanan dari Maba dengan speedboat, ada Miss Dendra asal Kanada yang mengaku sudah 8 kali mengejar gerhana. Ia sendiri adalah seorang fotografer, dan kali ini tengah membawa 35 turis dari berbagai negara.

Foto: Uyung/detikcom

Ada pula sekelompok astrofotografer asal Texas yang memasang kamera di 100 titik sepanjang lintasan gerhana matahari total tahun ini. Salah satunya berada di Pulau Plun. Mereka tengah mengerjakan proyek video tentang gerhana, yang dibuat dengan merangkai citra gerhana dari 100 titik tersebut.

"Maaf, kita bisa ngobrol lagi setelah ini. Saat ini saya harus sangat fokus. Maaf sekali, nanti setelah gerhana kita bicara lagi. Tunggu sebentar," kata salah seorang anggota tim, sambil sibuk membidikkan lensa kamera ke arah matahari, dua jam sebelum gerhana berlangsung.

Foto: Uyung/detikcom


Pemburu gerhana juga hadir di Pulau Plun adalah Xavier Jubier, seorang astronom amatir asal Prancis yang juga mengoperasikan penerbangan khusus untuk pengamatan gerhana kali ini. Ditemui pada menit-menit akhir menjelang gerhana, ia tampak sangat sibuk berkoordinasi dengan aparat kepolisian serta kepala dinas pariwisata Kota Maba, Zaenmandar, untuk memisahkan turis dengan ilmuwan agar tidak saling mengganggu. Tak lama kemudian, ia terbang dengan sebuah pesawat kecil yang terparkir di perairan Pulau Plun.
  •  
  •  
    Sepenggal Cerita tentang Para Pemburu Gerhana
    Foto: Uyung/detikcom
  • Sepenggal Cerita tentang Para Pemburu Gerhana
    Foto: Uyung/detikcom
  • Sepenggal Cerita tentang Para Pemburu Gerhana
    Foto: Uyung/detikcom
  • Sepenggal Cerita tentang Para Pemburu Gerhana
    Foto: Uyung/detikcom
sumber : http://news.detik.com/berita/3161328/sepenggal-cerita-tentang-para-pemburu-gerhana





Foto: Uyung/detikcom

Tidak ada komentar:

Posting Komentar